Jumat, 26 Januari 2018

Polisi Tembak Mati Begal, Begini Reaksi Warga Karawang


Kurun waktu dua minggu terakhir pada Januari 2018 ini sudah empat begal tewas ditembak polisi. Genderang perang melawan penjahat jalanan ditabuh Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan. Hendy meminta anak buahnya jangan takut tembak mati begal. Seperti apa reaksi warga Karawang soal sikap tegas polisi menghadapi pelaku kejahatan.

"Sangat mendukung ya. Karena begal itu meresahkan. Kalau pulang malam, ya harus hati-hati dan waspada. Apalagi daerah ini memang rawan," ujar Cucu Nirmala (24), slah satu warga, saat ditemui detikcom di jalan Ahmad Yani, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (26/1/2018).

Pedagang sayuran asal Cikampek itu mengaku tak berani berdagang sendirian saat dini hari. "Kemarin-kemarin kan banyak dengar kabar begal di Cikampek, korbannya perempuan kena bacok," kata Cucu.

Dukungan juga datang dari Teguh Purwahandaka (28). Kasir minimarket itu mendukung kebijakan tembak di tempat bagi para pelaku kriminal. Teror begal itu bahkan menewaskan seorang pengunjung toko tempat Teguh bekerja.

"Saya mendukung penuh, karena di gerai ini juga pernah didatengin begal. Mereka sempat nembakin pistol setelah mencuri motor pengunjung di sini," ujar Teguh di tempat kerjanya, Jalan Raya Cikampek-Cirebon.

"Begal sekarang kejam-kejam. Bayangkan itu warga sampai meninggal," ucap Teguh menambahkan.


Dalam kurun waktu kurang dari sebulan, personel Sateskrim Polres Karawang sudah belasan kali menembak para pelaku kriminal. Bahkan empat di antaranya ditembak mati

Dimulai pada Minggu (14/1) lalu. Polisi menembak mati Krisna Alias Odet, 19 itu merupakan otak kelompok begal Cikampek yang sudah beraksi 80 kali.


Seminggu kemudian, polisi menembak mati DS (20), seorang pengamen yang kerap menjambret warga di wilayah Cikampek. Peluru panas bersarang di dada kiri pria asal Lampung tersebut.


Teranyar pada Rabu (24/1) dini hari, Satuan reskrim Karawang kembali menembak mati dua pelaku kejahatan C3 saat melancarkan aksi. Juni Anwar alias Micky,18, dan Kurniawan alias Micung, 22. 

Keduanya tewas setelah melakukan penodongan senjata dan mengancam petugas usai tertangkap basah membegal warga. Micky dan Micung yang disebut-sebut berilmu kebal ini sempat menantang polisi di tempat kejadian.

0 komentar:

Posting Komentar

 
close