Selasa, 06 Maret 2018

Kakek Sandang Yang Ikut Patungan Beli Pesawat Pertama Tapi Tidak Pernah Naik Pesawat


Masih ingat kisah heroik warga Aceh yang menyumbang pesawat pertama milik Indonesia? Salah satu yang ikut patungan menyumbang adalah Nyak Sandang (91). Ia ikut patungan menyumbang 1 petak tanah pada 1950. Namun, hingga saat ini, ia belum pernah naik pesawat sama sekali.

"Kami kumpulkan uang setelah Presiden Sukarno meminta bantu sama Daud Beureuh," kata Sandang saat ditemui wartawan di rumahnya di Desa Lhut, Kecamatan Jaya, Aceh Jaya, Selasa (6/3/2018).


Sandang dan warga kampung menyumbang karena Indonesia baru merdeka. Dan hal itu merupakan bentuk dari bagian perjuangan. Sandang menjual sepetak tanah seharga Rp 100 (kurang-lebih Rp 40 juta untuk nilai saat ini). Sebagai tanda bukti, Sandang diberi obligasi oleh pemerintah.

"Saya menyumbang ikhlas," ujar Sandang, yang hingga kini masih sehat.


Sandang sudah lupa persis uang yang terkumpul dari warga desa tersebut. Namun ia masih ingat, jumlahnya banyak kala itu. Tidak berapa lama, pesawat pertama milik Indonesia mengudara. Saat pesawat itu mengudara di langit Aceh, warga ramai-ramai keluar dari rumah dan bangga.

"Saya bangga karena pesawat itu menjadi cikal bakal Indonesia," ujar kakek yang memiliki cucu 20 dan 23 cicit itu.

Pandangan mata Sandang kini mulai kabur, pendengarannya juga berkurang. Namun ia masih kuat berjalan tanpa tongkat. Sehari-hari ia tinggal bersama istri dan anak-anak serta cucunya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
close